REPUBLIKA.CO.ID, SEVILLE -- Toni Kroos mengaku ingin membuktikan kekuatan tim nasional Jerman sekaligus menjawab keraguan suporter mereka saat mengawali Euro 2020 melawan juara dunia Prancis pada Rabu dini hari WIB.
Jerman menghadapi tugas berat di Grup F karena harus berhadapan dengan Prancis, Portugal dan Hungaria pada fase grup.
Selain itu, Jerman juga harus berjuang untuk bangkit dari kegagalan mereka saat tersingkir pada babak penyisihan grup putaran final Piala Dunia 2018.
Sementara itu, Kroos baru dinyatakan negatif dan pulih dari COVID-19 bulan lalu. Dia sempat membawa Tim Panser memetik kemenangan telak 7-1 atas Latvia dalam pertandingan persahabatan Senin 7 Juni lalu.
"Kami tidak perlu bersembunyi saat melawan Prancis. Kedua tim memang sama-sama kuat," kata Kroos, Jumat (11/6).
“Setelah Piala Dunia 2018, kami dituntut harus lebih kuat, dan sekarang kami lebih kuat lagi,” tambahnya.
Saat ini Jerman juga tengah berusaha menambah rekor gelar Piala Eropa keempat di bawah asuhan Joachim Loew setelah 15 tahun menjabat pelatih kepala. Sayangnya kepercayaan terhadap timnas Jerman tetap rendah.
Semangat dan kepercayaan suporter Jerman semakin merosot musim ini setelah kalah memalukan dari Spanyol dan tim kecil Makedonia Utara.
Tidak seperti biasanya, pertahanan Jerman yang kerap menjadi kekuatan utama mereka goyah setelah kebobolan 20 gol dalam 13 pertandingan internasional terakhirnya.
Sementara Prancis naik ke peringkat kedua dunia, tepat di belakang Belgia, Jerman malah turun ke posisi 12.
Akibatnya, pemain veteran Real Madrid Kroos kini sudah tidak sabar menghadapi Prancis dan membuktikan kekuatan Tim Panser.
Pemain berusia 31 tahun itu pun berharap Jerman memenangkan "setiap pertandingan" dalam Piala Eropa tahun ini.
"Saya tidak akan pernah memulai turnamen dengan harapan memenangkan beberapa poin saja. Kalau saya hanya berharap seperti itu, lebih baik saya tidak usah kembali ke lapangan,” tegas Kroos.